BSKDN Gandeng Tim Penilai Eksternal, Wujudkan IGA Transparan dan Akuntabel
Jakarta – Jelang gelaran Innovative Government Award (IGA) 2022, pada 9 Desember mendatang, Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) membangun koordinasi dengan tim penilai. Langkah ini dilakukan untuk mewujudkan penilaian IGA yang lebih transparan dan akuntabel.
Kepala BSKDN Yusharto Huntoyungo menjelaskan, berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 104 Tahun 2018 tentang Penilaian dan Pemberian Penghargaan dan/atau Insentif Inovasi Daerah penilaian IGA perlu melibatkan unsur kementerian teknis dan lembaga terkait, akademisi, serta unsur operasional sesuai kebutuhan.
“Hal ini juga merupakan salah satu bentuk upaya untuk terus menjamin kualitas kegiatan ini serta mendorong transparansi dan akuntabilitas pelaksanaannya,” ungkap Yusharto Rapat tersebut digelar secara daring dari Aula BSKDN pada Jumat 18 November 2022.
Yusharto melanjutkan, rapat koordinasi tersebut bertujuan untuk menyamakan persepsi dalam pelaksanaan penilaian IGA 2022. Hal ini meliputi teknis penggunaan instrumen penilaian.
Dia menjelaskan, gelaran IGA yang dilangsungkan sejak 2017 ini telah mendapatkan banyak atensi dari pemerintah daerah (pemda). Terlebih pada tahun 2018 ada sejumlah langkah peningkatan dalam penyelenggaraannya. Peningkatan tersebut ditandai dengan penggungaan aplikasi Indeks Inovasi Daerah (IID). Penggunaan IID ini menjadi dasar untuk menentukan nominator IGA.
“Bapak dan Ibu sekalian penilaian inovasi daerah dan pemberian IGA adalah program unggulan dari Kemendagri, dan atensi daerah terhadap program ini sangat besar ditunjukkan dengan semakin banyaknya partisipasi pemerintah daerah dari tahun ke tahun,” jelas Yusharto
Di samping itu, Analis Kebijakan Ahli Muda Pusat Litbang Inovasi Daerah BSKDN Isman menjelaskan komposisi tim penilai IGA tahun 2022. Tim tersebut, kata dia, terdiri dari 12 personel mulai dari kementerian/lembaga terkait, akademisi, hingga media massa.
“Adapun komposisi tim penilai terdiri dari kementerian dan lembaga terkait seperti KemenPANRB, Bappenas. Akademisi ada UI dan UGM serta media pers seperti CNN Indonesia hingga Kompas TV. Dengan komposisi tersebut harapannya penyelenggaraan IGA dapat lebih berkualitas dan lebih baik lagi,” pungkas Isman.