Gratieks Membuat Petani Vanili Organik Lombok Tersenyum

Mataram, 5 Desember – Potensi ekspor vanili organik meningkat berkat program Kementerian Pertanian untuk menggenjot ekspor. Program itu bernama Gerakan Peningkatan Tiga Kali Lipat Ekspor Komoditas Pertanian (Gratieks). Program dicanangkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sejak 2019.
Eksportir vanili organik asal Lombok, Nusa Tenggara Barat, Muhir, menjelaskan ia mulai ekspor sejak 2010. Saat itu untuk memenuhi pasar Amerika Serikat. Ia bekerja sama dengan satu kelompok tani yang menjadi pemasok bahan baku vanili organik.
Sejak tahun 2020 Muhir mengenal Karantina Pertanian Mataram dengan program Gratieksnya. Oleh Menteri Syahrul Yasin Limpo, Badan Karantina Pertanian ditunjuk sebagai koordinator program Gratieks.
“Saat ini sudah ada enam kelompok tani yang bisa bergabung menjadi pemasok bahan baku ekspor vanili,” ujar Muhir dalam acara bimtek vanili organik di kantor Balai Karantina Pertanian Mataram, Minggu (4/12).
Sejak mengikuti program Gratieks Kementerian Pertanian, Muhir mendapatkan kemudahan dan percepatan proses sertifikasi ekspor. Dahulu ia harus melakukan sertifikasi ekspor di Denpasar, Bali. Barang sudah dikemas dari Mataram, ketika tiba di Denpasar harus dibongkar lagi untuk diperiksa.
Saat ini, kata Muhir, hal itu tidak terjadi lagi. Karena pemeriksaan dan sertifikasi ekspor bisa dilakukan di Karantina Pertanian Mataram. “Jadi, sampai Denpasar bisa langsung terbang ke Amerika,” kata Muhir.
Tidak hanya itu. Lewat program Gratieks oleh Karantina Pertanian Mataram, ia dan kelompok tani vanili mendapatkan sosialisasi, bimbingan teknis hingga pendampingan bertemu para stakeholder terkait. Ini membantu untuk menutupi kekurangan-kekurangan dalam memenuhi persyaratan ekspor.
Kerja Sama dan Kolaborasi
Kepala Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian, Bambang, mengapresiasi langkah Muhir dan kelompoknya. Muhir adalah satu-satunya eksportir vanili asal Lombok yang mengantongi sertifikat organik standar USDA yang disertifikasi oleh Control Union – Amerika.
“Hari ini saya bangga ada di tengah-tengah orang hebat. Petaninya hebat, pelaku usahanya hebat, pemerintah daerahnya hebat, dan teman-teman Karantina Pertanian Mataram juga hebat. Kolaborasi yang baik ini telah memacu peningkatan ekspor komoditas unggulan Mataram,” ujar Bambang.
Menteri Syahrul Yasin Limpo telah menetapkan Barantan sebagai penanggung jawab Gratieks. Program ini untuk mewujudkan target peningkatan tiga kali lipat ekspor komoditas pertanian. Barantan, kata Bambang, tentu tidak bisa sendirian dalam mewujudkannya. Perlu kolaborasi semua lini.
“Di tahun 2022 ekspor vanili ke Amerika hanya mencapai 3 ton. Padahal permintaan pasar yang belum terpenuhi mencapai 9 ton. Ini peluang besar yang harus ditangkap bersama agar bisa segera terpenuhi untuk meningkatkan kesejahteraan para petani vanili di Mataram,” kata Bambang.