Mendagri Apresiasi Upaya Pemerintah Kendalikan Pandemi dan Pemulihan Ekonomi

0

Jakarta – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengapresiasi segenap elemen pemerintah atas upayanya mengendalikan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional (PEN). Berkat penanganan yang dilakukan secara rutin dan terukur, pandemi Covid-19 dapat terkendali dan PEN dapat terus dioptimalkan.

“Saya jujur saja memberikan apresiasi yang sangat tinggi kepada tim yang menangani Covid-19, yang main (melakukan kebijakan) rem (dan kebijakan gas),” ujar Mendagri pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Transisi Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Gedung A.A. Maramis Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta, Kamis (26/1/2023).

Mendagri menjelaskan, di awal datangnya pandemi, jajaran pemerintah saling bekerja sama untuk mendorong pengendalian pandemi Covid-19. Kerja sama itu terlihat dengan adanya Rapat Koordinasi (Rakor) pengendalian Covid-19 secara rutin yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Kemudian juga melalui rapat yang secara konsisten dipimpin oleh Presiden Joko Widodo.

Mendagri mengatakan, pandemi Covid-19 merupakan kejadian terluas dalam sejarah umat manusia. Sebab, kejadian tersebut menimpa hampir semua negara di dunia. Hal tersebut kemudian juga menguji kapasitas kepimpinan pemimpin dunia, serta para ahli epidemiologi di seluruh dunia. Hal itu pula yang menjadikan berbagai pihak tersebut belajar dan membuat kebijakan yang terbaik bagi masyarakat.

“Ini sebetulnya kita saksikan adalah pertarungan melihat leadership, karena persoalannya yang dihadapi seluruh dunia sama. Semua negara bertarung untuk mengendalikan pandemi agar tetap terkendali, kedua ekonominya survive,” terang Mendagri.

Dari berbagai alternatif kebijakan yang diterapkan oleh beberapa negara di dunia, Mendagri merinci setidaknya ada 3 model pilihan kebijakan yang dilakukan. Pertama, melakukan lockdown total. Kebijakan tersebut dinilai mampu menghindari terjadinya korban jiwa, tetapi menimbulkan dampak negatif dari segi ekonomi.

Kedua yakni kebijakan pelonggaran total. Sejumlah negara diketahui menerapkan kebijakan tersebut dengan tujuan membentuk herd immunity. Namun kebijakan ini dinilai riskan karena dapat menimbulkan banyak korban jiwa.

“Yang terbaik adalah, dan yang kita terapkan, yaitu melakukan restriction, pembatasan. Tidak lockdown, tidak juga buka total. Ada human life, cost-nya, tapi kita satu nyawa pun berarti, tapi kita ekonominya bisa survive dan human cost-nya ditekan seminimal mungkin,” ungkapnya.

Berkat upaya tersebut, kini pandemi Covid-19 dapat dikendalikan. Selain itu, pemulihan perekonomian juga terus mengalami capaian yang positif. Di lain sisi, pada kesempatan yang sama, Mendagri juga mengapresiasi pemerintah daerah (Pemda) beserta jajaran atas sinergi dan kerja sama yang baik dalam mengendalikan pandemi Covid-19 serta pemulihan ekonominya.

“Kemudian saya juga menyampaikan apresiasi kepada teman-teman kepala daerah, banyak inovasi di daerah kita (dalam penanganan pandemi Covid-19),” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *