Anggaran Bakal Meningkat Signifikan, Dirjen Dukcapil Tekankan Persiapan SDM Pengelola

0

Jakarta – Ditjen Dukcapil Kemendagri bertekad semakin maju dan adaptif terhadap perubahan teknologi informasi dan komunikasi. Untuk itu komponen Kemendagri yang mengurus hal ihwal administrasi kependudukan dan pencatatan sipil ini menggelar Rapat Penyusunan Program dan Kegiatan Ditjen Dukcapil Tahun 2024 Berdasarkan Pagu Indikatif, di Jakarta, Senin (29/5/2023).

Dirjen Dukcapil Teguh Setyabudi dalam pidato arahannya yang bernas, sangat mengapresiasi pelaksanaan acara ini. Sebab, Dirjen Teguh Setyabudi menilai rapat ini sangat strategis dan sangat penting bagi keberlangsungan eksistensi Ditjen Dukcapil yang semakin bagus kinerjanya untuk bangsa dan negara.

“Setelah kita menyelesaikan penataan personil di lingkup Eselon II, Pejabat Administrator dan Pengawas serta Fungsional Ahli Madya dan Muda dan staf, maka sekarang kita harus lebih mantap menghadapi berbagai tantangan dalam pelaksanaan program kegiatan tahun 2023, maupun kita harus sudah memulai menatap dan menata langkah-langkah kita untuk tahun 2024,” tutur Dirjen Teguh Setyabudi.

Dirinya pun penuh syukur berterima kasih, sebagai Dirjen Dukcapil bisa bekerja sama dengan semua pegawai dan bersinergi membawa Ditjen Dukcapil melaksanakan tugas dan perannya dengan lebih baik.

“Mudah-mudahan ke depan keterpaduan dan sinergitas ini akan semakin bagus, sehingga tupoksi peran Ditjen Dukcapil ke depan akan semakin baik bisa kita wujudkan bersama.”

Tantangan Dukcapil ke depan akan semakin berat. Bahkan, lanjut Teguh, bukan hanya di tahun 2024. “Tahun 2023 ini pun kita harus bersiap menata diri lebih baik lagi.”

Teguh lebih jauh mengungkapkan, untuk tahun 2024 Dukcapi bukan hanya menyiapkan anggaran APBN rupiah murni, yang berdasarkan pagu indikatif 2024 sesuai dengan Surat Mendagri No 900.1.2/2406/SJ tanggal 3 Mei 2023 sebesar Rp803.906.317.000. “Selain itu Ditjen Dukcapil masih ada tambahan pembiayaan untuk program dan kegiatan yang bersumber dari penerimaan negara bukan pajak (PNBP).”

Teguh tidak mau muluk-muluk menargetkan penerimaan PNBP tahun 2024 sekitar Rp800 miliar. “Kurang lebih kalo kita mendapat izin penggunaan 80 persen dari Kemenkeu, akan ada dana sekitar Rp700 miliar. Artinya, jumlah pagu indikatif APBN sebesar Rp803,9 miliar ditambah Rp700 miliar menjadi Rp1,5 triliun,” ungkapnya.

Teguh menambahkan, anggaran Ditjen Dukcapil bukan hanya berasal dari APBN Rupiah Murni dan PNBP. Akan ada anggaran PHLN (Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri) sebesar USD 250 juta (sekitar Rp3,7 triliun). “Bila tahun ini sudah kita laksanakan, maka mulai tahun depan kita kelola sekitar Rp900 miliar, maka kisarannya untuk tahun 2024 akan ada sekitar Rp2,4 triliun anggaran yang akan dikelola Ditjen Dukcapil,” ungkapnya pula.

Ia berpesan wanti-wanti kepada Sesditjen Dukcapil Hani Syopiar Rustam agar betul-betul menyiapkan peningkatan kapasitas SDM dalam kerangka pengelolaan anggaran yang meningkat signifikan.

Sesditjen Hani Syopiar Rustam sendiri dalam pidato laporannya di awal acara menyampaikan perlunya menyusun program kegiatan 2024 dengan cara bertatap muka langsung. “Ini untuk mendengar arahan Pak Dirjen serta diskusi internal kita agar penyusunan program tidak over lapping atau tumpang tindih pendanaan kegiatan, target dan output rupiah murni APBN, PNBP dan PHLN,” katanya.

Hadir sebagai narasumber dari Ditjen Anggaran Kemenkeu, menyampaikan materi Kebijakan Anggaran Tahun 2024; Direktorat Kependudukan dan Jaminan Sosial Bappenas dengan materi Kebijakan FKP Kebijakan Rencana Kerja Tahun 2024, serta Biro Perencanaan Kemendagri dengan materi ‘Kebijakan Penganggaran 2024’.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *